Membalikan tubuhku menghadap bangku paling belakang adalah kebiasaanku setiap ada waktu luang untuk mengobrol sebentar. Membicarakan hal-hal bodoh yang seharusnya tidak perlu dibicarakan. Kemudian ada sebuah celetukan khas yang benar-benar membuat tawaku lepas ke udara, begitupun tawamu. Kemudian tawa kita menyatu di udara. Tanpa ada yang tahu bahwa tawa kita mempunyai makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar