Selamat malam!
Oktober, ya, oktober. Entah ada apa di bulan ini, tapi aku merasa agak... ya... sedikit kesepian dan kehilangan.
Baru saja pulang dari acara tahunan sekolah. Ya, Tamu Tegak Calon Tegak (Baca: TTCT). Entah apa yang membuatku begitu teringat akan kamu, Vin.
Harusnya ada kamu di sini. Harusnya. Kan kamu dulu bertekad ingin memiliki dua buah bantara yang akan menempel di pundakmu. Dengan gagahnya.
Entah apakah gunung yang menjadi pasak bumi itu telah mengingatkanku kembali padamu, tapi yang pasti; aku benar-benar membutuhkan kehadiranmu saat ini juga.
Aku masih ingat betapa belangnya kulitmu itu. Dengan kening yang belang dikarenakan baret, dan ya, kulit putih pucatmu menghitam karena terbakar panasnya sinar matahari satu tahun yang lalu.
Linggamekar kini berbeda. Masih sama seperti dulu; rumputnya, kelokannya. Tapi sayang, pos lumpur kini telah ditutupi oleh tanaman padi
Satu lagi yang berbeda; Tidak ada kamu kali ini.
Rasanya seperti.... aku sedang mengulang kembali masa-masa oktober tahun lalu, bedanya kali ini aku menjadi panitia, bukan peserta.
Kudengar sabtu kemarin kamu bertemu teman lama, ya? Enak ya, melepas rindu bersama kawan lama. Bersenang-senang. Menghabiskan waktu bersama. Sadarkah kamu? Ada sedikit rasa sesal disaat aku tahu bahwa kamu menggagalkan rencanamu untuk datang ke sini.
Seandainya kamu tau seberapa senangnya aku disaat aku mengetahui kamu akan kembali ke sini hanya untuk bertemu teman lama. Ada sedikit harapan yang berjalan dipikiranku; Apakah aku dapat menemuimu? Apakah aku dapat melihat wajahmu? Karena sekecil apapun darimu, benar-benar akan merubah segalanya.
Mendengar kabar seperti itu saja aku sudah senang, apalagi jika aku dapat bertatap muka. Mimpi.
Bodohnya aku, aku hanya bisa memendam seluruh gengsi yang menyelimuti pikiran. Bodoh. Kamu terlanjur kembali ke tempat dimana seharusnya kamu akan habiskan untuk beberapa masamu.
Selamat jalan, Vin.
Jaga dirimu baik-baik.
Aku rindu kamu.
Jangan lupakan Cirebon, yaaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar