Kamis, 05 Desember 2013

Aku Versus Si Perempuan Beruntung

Mereka bilang, kamu adalah mesin pembuat tawa.
Aku tahu hal itu, itulah hal yang pasti kamu bawa.
Seluruh kelas tertawa kepas karenamu.
Seperti apa yang pernah kamu lakukan dulu.

Andai aku ada di posisi mereka.
Menikmati seluruh hal bodoh yang kau lontarkan.
Kemudian kita tertawa lepas.
Membiarkan tawa kita menguap bersama udara dan menghepas.

Mereka bilang, permainanmu di lapangan sangat ciamik.
Mungkin hal itu yang pernah membuatku berpikir bahwa kamu menarik.
Dengan sigap kamu menghalau serangan dari lawan.
Kemudian berdiri gagah di depan gawang dengan tatapan menantang.

Andai aku ada di posisi mereka.
Menikmati seluruh gerak-gerik tumbuhmu yang lincah dalam memeluk bola.
Kemudian bersorak keras dan mengagungkan namamu.
Seperti apa yang pernah aku lakukan dulu.

Perempuan beruntung itu bilang, kamu adalah yang terbaik.
Kamu adalah orang yang selalu membuatnya tertawa.
Kemudia dia berpikir bahwa kamu adalah Sang Pelukis Hari.
Ya, Perempuan Beruntung itu benar.

Andai aku ada di posisi perempuan yang beruntung itu.
Aku tidak akan menyia-nyiakanmu.
Memegangmu erat dan tak ingin aku lepaskan.
Tetapi mengapa kamu bertingkah seolah-olah seperti pasir?
Semakin aku erat menggenggammu, semakin kamu menghilang. Semakin kamu pergi. Semakin kamu habis.

Ada beberapa pertanyaan yang berlarian di benakku.

Apakah Perempuan Beruntung itu tahu bahwa merah adalah kebanggaanmu?

Apakah perempuan beruntung itu tahu bahwa permen karamel berlapis cokelat adalah pelengkap harimu?

Apakah perempuan beruntung itu membuatmu merasa ada di atas awan ketika kamu sedang berada di titik jenuh kehidupan?

Apakah perempuan beruntung itu melantunkan seluruh nada-nada Sang Maestromu?

Apakah perempuan beruntung itu telah menggantikan jemariku yang dulu pernah aku sematkan di antara sela-sela jemarimu?

Andai aku adalah Si Perempuan Beruntung itu.
Yang akan selalu sangat merasa beruntung untuk memilikimu.

Desember, 2013.
Masih mengubur rindu yang semakin hari, semakin mengembang.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Nasib Si Gadis Suram

Coba kau lihat ke arah Gadis Suram itu.
Oh, kau tidak dapat melihatnya? Tentu saja.
Coba kamu perhatikan baik-baik.
Ada seorang Gadis Suram di bawah tumpukan kenangan usang itu.
Gadis itu terlalu bodoh dan membiarkan dirinya tertimbun oleh kenangan masa lalu.

Perhatikan baik-baik rupanya.
Matanya sembab, ada lingkaran hitam disekelilingnya. Sepertinya dia mengangis terlalu lama. Lihat matanya, sembab dan merah.
Kulitnya pucat. Sepertinya dia mati rasa.
Dia tampak berantakan. Apakah ada yang peduli? Tidak.

Perhatikan dia baik-baik.
Apakah kamu dapat menebak sifatnya? Terlihat jelas.

Gadis Suram itu terpuruk.
Keegoisan yang membuatnya seperti itu.
Dia terlalu egois untuk melihatmu menggenggam tangan yang beku milik orang lain.

Gadis Suram itu terpuruk.
Keserakahan yang membuatnya seperti itu.
Dia terlalu serakah ingin memiliki segalanya tentang kamu.

Gadis Suram itu terpuruk.
Kebodohan yang membuatnya seperti itu.
Dia terlalu bodoh untuk mengeluarkan bulir-bulir air mata yang Ia biarkan mengalir begitu derasnya.

Tubuhnya melebam.
Ia terpukul atas kepergian orang yang begitu sangat berarti di hidupnya.
Tubuhnya remuk.
Ia terhantam bola beton besar yang berisi kenangan.

Apakah kamu dapat melihat kedalamnya?
Jauh, jauh sekali di dalam jiwanya terdapat kepingan hati yang kini sudah remuk redam.

Hati Gadis Suram itu bak sebuah kaca.
Mudah pecah dan tidak akan dapat disatukan lagi walaupun dengan perekat yang paling kuat sedunia.

Pernah satu kali Ia berpikir bahwa kepingan hatinya ada sebuah puzzel.
Ia mencoba merangkainya kembali.
Menyatukannya untuk menjadi kesatuan yang utuh.
Kemudian dia berlari dan berteriak,

'Dimana kepingan terakhirku?'

Hilang. Kepingan terakhirnya hilang.
Atau lebih tepatnya pergi.

Ia marah. Ia lempar puzzel itu.
Untuk kebeberapa kalinya, hatinya hancur lagi seketika.
Gadis Suram itu memang bodoh.

Apakah kamu meyadarinya?
Ada sebuah kolerasi antara Gadis Suram itu dengan Aku.

Atau lebih tepatnya, Aku adalah Si Gadis Suram itu.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Kamu dan Bahasa Daerah

Tes bahasa daerah. Ya, itulah salah satu hal yang aku ingat darimu.

'Ini apa?' 'Itu apa?' 'Parah, aku bahkan tidak tahu artinya. Bagaimana aku dapat mengisi kertas essay ini?'

Dasar nomaden. Mungkin itulah salah satu alasan kenapa kamu kurang dalam menguasai bahasa daerah.

Kamu mengusap rambutmu. Pertanda bahwa kamu sedang gelisah. Kemudian kamu menjambak rambut landakmu itu. Dan kamu tersenyum bodoh.

Aku memperhatikanmu dari ujung ruangan. Rasanya aku ingin tertawa karena ulahmu. Nampaknya kamu benar-benar tidak mengerti akan bahasa daerah ini. Aku melirik ke arahmu lagi. Kemudian sepasang mata sipit menatapku tajam dan memberi sinyal, 'Tolong aku!'

Aku tersenyum licik. Aku pura-pura tidak melihatmu. Kemudian kamu memberiku sinyal lagi. Aku menyerah. Iya, nomor empat belas, D.

Waktu tes sudah habis. Aku beranjak dari tempat dudukku. Begitupun kamu. Lalu kamu menghampiriku, menunjukan kertas essaymu yang kosong melompong. Aku terbelalak dan kamu bertingkah layaknya tidak ada yang salah.

Ya, kamu dan bahasa daerah tidak akan pernah bisa bersatu.
Sama halnya dengan aku dan kamu yang tidak akan mungkin lagi bersatu menjadi 'Kita'.

Kamis, 28 November 2013

Aku, Kamu, dan Kesunyian November.

   Seperti biasa. Aku duduk di kursi depan bangkunya. Hanya diam. Tidak ada yang ingin aku ucapkan. Biasanya obrolan antara aku dan Ken dimulai ketika kita saling melihat satu sama lain. Tapi kali ini berbeda, bibirku terlalu beku untuk digerakkan.
   Aku diam. Ken diam. Keadaan memaksaku untuk diam. Sepertinya aku melihat ada jarak antara aku dan Ken. Apakah semua ini ulah rasa yang aku alami beberapa saat ini? Tak ada ada yang tau.
   Aku utak-atik ponselku dan berbicara hal-hal menarik dengan Ita. Tanpa menoleh sedikitpun ke arah Ken. Rasanya tulang leherku sedang tidak berfungsi.
   Tapi aku merasa........ sepi. Tanpa obrolan yang bodoh bersamamu, satu hari begitu terasa sangat lama. Aku bosan.
   Jarak. Jarak untuk mengobrol denganmu sepertinya sangat panjang. Ada jarak diantara kita. Kita tidak bertingkah seperti biasanya. Iya, sunyi.
   Kita bak orang yang benar-benar saling mengerti satu sama lain di dunia komunikasi, tapi sayang, kita seperti dua orang yang baru bertemu jika di dunia asli. Layaknya orang baru dan enggan untuk memperlihatkan sifat asli.
   Maaf. Akhir-akhir ini aku menyukaimu, Ken. Dan entah apa yang telah membuatku begitu enggan untuk berbicara denganmu di dunia nyata. Mungkin rasa gengsi yang menyelimuti aku saat ini.
   Kamu sadar. Iya, kamu sadar bahwa kita telah berubah. Hanya ada keheningan diantara kita. Padahal awalnya kita adalah dua orang yang benar-benar berisik.
   Maaf telah diam disaat kita mempunyai kesempatan. Maaf, lidahku kelu disaat aku harus berbicara padamu. Maaf, aku menyukaimu. Dan beribu maaf untuk harapanku yang saat ini menginginkanmu.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Selasa, 19 November 2013

Jarak Antara Tawa dan Tangis

   Seperti senin biasanya, gue berangkat ke sekolah agak pagi. Gue lakuin rutinitas senin itu semenjak gue aktif lagi di PMR. Ya, setiap Senin pagi pasti ada upacara dan PMR harus 'jaga', maka dari itu gue harus siap-siap dari pagi.
   Ternyata gue berangkat terlalu pagi dan UKS masih terkunci rapat. Si pemegang kunci UKS mungkin belum datang. Gue langsung ninggalin UKS dan segera caw ke kelas. Di kelas udah lumayan rame. Gue taro tas gue di kursi dan ambil syal kuning-syal keluarga punya sekolah gue sebagai tanda bahwa yang memakai syal kuning adalah anak PMR- lalu gue ke balkon depan kelas.
   Gue ngeliat Farah. Gue sapa, Farah bales nyapa. Gue bercanda sama Farah berdua. Ngomongin hal hal yang mungkin hanya kita berdua aja yang ngerti.
   "Dingin ya, Far." Celetuk gue.
   "Iya nih. Ngga ada yang ngangetin ya." Bales Farah.

Dasar jomblo. Biasanya cuman ngode.

   Ngga berapa lama kemudian datanglah Oboy (nama samaran; nama aslinya Hendri, biasa dipanggil Henu, tapi gatau kenapa bisa dipanggil oboy). Oboy nimbrung ke pembicaraan gue sama Farah. Gue, Farah, Oboy ngomongin "masa lalu". Gue sama Farah bully Oboy. Ngejekin Oboy sampe puas dan tertawa terbahak-bahak.
   Pagi ini emang mendung, tapi berkat Farah sama Oboy seenggaknya mood ngga semendung pagi ini. Gue ketawa lepas. Rasanya gue bener-bener ngalamin Senin pagi yang bahagia.
   Ngga lama kemudian, gue ngeliat Rahmat yang ada di seberang balkon gue. Gue panggil Rahmat, ngajak doi buat nimbrung sama kita kita. Rahmat nyamperin kita. Gue sama Farah ejekin Rahmat. Gue sama Farah ketawa lepas. Gue bahagia pagi ini.
   Gue dan ketiga temen gue bersandar di pembatas balkon sambil ngobrolin hal yang ringan. Tiba-tiba Rahmat nyeletuk,
   "Bentar lagi Desember ya, Nid."
   "Haha, iya, Mat. Tolie kenapa?" Gue pura-pura ngga ngerti. Padahal gue bener-bener ngerti apa yang dimaksud Rahmat.
    Iya, maksud Rahmat adalah Desember dan doi yang bakal main sebentar ke Cirebon. Ya, doi emang jauh, dan bagi gue, ngeliat mukanya aja, gue pasti bakal seneng banget.
   "Ya, tapikan doi ke Cirebon juga bukan buat ngeliat lo, Nid!" Rahmat kayaknya lagi bercandain gue.
   "I knew, dudeeee." Kata gue.
   "Lagian kan doi udah punya yang baru haha." Celetuk Rahmat.
   "Hahaa... ha... ha...." gue tahan diri gue. Tunggu tunggu. Apa yang dimaksud 'udah ada yang baru'  kata Rahmat barusan. Gue liat mimik muka Rahmat. Serius. Dia ngomong itu serius. Dia ga bercanda. Gue speechless.
   Tawa gue yang awalnya bener-bener kenceng berubah jadi pelan. Yang tadinya "HAHAHAHAHA" menjadi "HAHA.... HA... ha... ha... hiks hiks." Iya. Gue ngerasa goblok. Mata gue tiba-tiba keluar air mata. Tiba-tiba. Spontan. Dengan lantangnya gue teriak dan masuk ke kelas. Gue tutup muka gue pake syal kuning gue. Gue gamau temen-temen gue ngeliat gue nangis. Gue juga ga habis pikir; kenapa air mata tiba-tiba keluar pas gue denger kabar itu?
   Gue kabur. Gue ngerasa bodoh. Gue jalan ke UKS sambil ngelap air mata gue yang bener-bener ngga berhenti ngalir. Ngga ngerti apa yang gue tangisin. Intinya, gue pengen bikin lega pikiran gue yang bener-bener kalut.
   Upacara udah dimulai. Gue jaga di barisan belakang kelas XI IPA 1 - XI IPA 3. Pada saat itu gue masih nangis. Mata gue bener-bener sembab, ingus gue keluar masuk, tangan bener-bener dingin. Dan akhirnya ada perang di dalam pikiran gue sendiri :

"Bodoh, kamu nangisin apa emangnya? Emang kalau kamu nangis bakal nyelesaiin masalah? Udahlah gausah nangis. Wake up, girl."

"Udah nangis aja. Apa lagi coba yang bisa kamu perbuat pas kamu emang bener-bener udah digantiin? Sakit kan kalau digantiin? Nangis aja yang kenceng."

"Percuma nangis juga. Move on lah, doi aja udah moveon, masa lo belom sih? Ya keles bro, cowok banyak kaliiiik. Udah udah apus air matanya yak."

"Nangis aja terus. Sampe puas. Lo masih belum bisa ngegantiin posisi doi di hati lo, dan doi udah. Sakit hati ngga lo? SAKIT HATI COY."

"He's not worth to wait, girl. Wake up and move on."

"DIGANTIIN COYYY DIGANTIIN!!! ditinggal udah, digantiin udah, tinggal dilupainnya aja~"

   Kayaknya batin gue bener-bener lagi berantem. Gue gatau harus apa. Gue balik ke UKS. Nenangin diri. Gue mikir. Buat apa gue nangisin doi. Percuma. Toh sampe mata gue lebampun ngga akan bisa ngerubah keadaan.

   Ternyata jarak antara tawa dan tangis itu memang begitu dekat, tidak seperti jarak antara gue dan doi. Terkadang emang banyak hal yang bikin lo sedih, ternyata itu adalah hal yang bikin lo seneng. Dan sebaliknya, hal yang bikin lo seneng kadang bisa bikin lo sedih.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Minggu, 17 November 2013

Like We Used To [Cerbung Part 5]

   Udara sangatlah sejuk. Rasanya langit sebentar lagi akan menumpahkan air matanya. Awan yang kelabu menghalangi sinar matahari yang bertugas untuk menghangatkan Kota Udang. Sekitar lima menit yang lalu aku sudah ada di dalam kelas. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sini. Aku adalah orang yang pertama menempati kelas. Pada waktu kelas satu SD dulu, menjadi orang yang pertama kali masuk kelas adalah hal yang luar biasa, tapi kini tidak lagi.

   Aku berpindah posisi dari kelas ke koridor kelas. Sepi. Sangat sepi. Padahal waktu telah menunjukan pukul enam lebih lima belas menit. Setidaknya ada tiga atau empat tubuh yang sudah duduk di kelas ini.

  Sepuluh menit kemudian satu per satu temanku akhirnya datang juga. Aku masih berada di koridor kelas dan menempatkan sikuku di dinding pembatas yang berukuran hanya satu jengkal lebih dari pinggangku.

   "Hai, Rue!" Aku sapa satu per satu temanku dengan gaya khasku; selenge'an. Rue membalas menyapaku.
    "Hai, Nad! Masih pagi dan kamu bertingkah seperti ini. Dasar gila!' Aku tersenyum.

   Tak berapa lama aku melihat.  Sesosok anak laki-laki yang berbadan agak gemuk, bergigi kelinci, serta tas hitam yang bertengger di bahunya. Aku meneriakinya.
   "Ah, ini dia... hai, Ken! Aku tak sabar menerima kebab darimu! Janji tetaplah janji!" Aku menjulurkan lidahku.
    "Maaf, kamu siapa ya?" Ken berpura-pura tidak mengenalku. Kurang ajar.

   Bel tanda masuk sekolah akhirnya berbunyi. Seluruh siswa yang tadinya ada di depan kelas, segera masuk ke dalam kelas.
   Lima belas menit berlalu, tapi guru yang harusnya mengajar di kelasku tak kunjung datang.
   Seperti biasa, setiap ada waktu kosong, aku biasanya mengobrol hal-hal bodoh bersama teman sebangkuku, Pelita, dan teman belakang mejaku, Ken dan Rizki. Berbicara tentang kartun, atau apapun.
   "Hai, Ken!" Aku melemparkan senyuman terlebarku kepadanya.
   Dia hanya tersenyum.
   Kami terpaku dengan senyuman yang menyeramkan.
   "Aduh, Ken, aku lapar," aku mengejeknya.
   "Ya makanlah."
   "Tapi aku maunya makan kebab. Hehehehe."
   "Huh. Dasar. Iyaaaa iyaaa." Akhirnya dia mengalah juga. Aku segera mendapatkan kebab dari Ken. Yeay!!!

***

   Bel tanda pulang berbunyi. Tapi aku dan teman-temanku tidak bergegas pulang ke rumah. Ya, tugas seni budaya. Beberapa hari lagi final. Aku memberitahu kelompokku untuk latihan. Ya.. maksimalnya sampai jam lima sore. Mereka mengiyakan.
   Hujan benar-benar sangat awet. Dia menumpahkan airnya sedari pagi dan sampai saat ini belum juga reda. Aku menadahkan tanganku, menampung air hujan yang terjatuh dari genting hijau. Teman-temanku beristirahat sejenak, membeli makanan di kantin. Latihan seni budaya mungkin sebentar lagi akan dimulai.
   "Aku pulang ya, Nad!" Kata Ken sambil melewatiku.
   "Heh. Asal aja! Latihan dulu! Bentar lagi final. Lagi pula sekarang kan hujan." Aku menarik tasnya dan membuatnya berhenti melangkah.
   "Ih ya biarin weeeek. Dadaaaah." Akhirnya dia berhasil kabur dengan muka mengejeknya itu.

   Aku benar-benar marah pada Ken. Apatis sekali dia. Seakan-akan dia tidak peduli dengan kelompoknya. Apakah dia tidak berpikir bahwa final sudah di depan mata?

   Anggota kelompokku sudah hadir semua-kecuali Ken. Fathan menggenjreng gitarnya. Aku dan yang lain menyanyikan lagu yang telah kami aransemen sembari membuat formasi.  Aku rasanya malas sekali mengikuti latihan hari ini. Semua ini karena Ken. Ken telah menghancurkan moodku.

   Satu jam sudah kami berlatih. Tiba-tiba ada suara langkah kaki dari tangga.
   "Nih, Nad! Aku menepati janjiku." Ken memberiku satu kantung kresek yang berisi banyak kebab.

  Dia bukan pergi untuk pulang. Dia pergi untuk menepati janjinya. Entah mengapa aku terharu. Dia berani menghalau derasnya hujan demi janjinya. Aku terdiam.

   "Aaaah. Terima kasih, Ken! I love yoooou!" Teriakku.

   Ternyata Ken membeli banyak kebab. Untuk kelompok seni budayaku juga. Padahal kan aku yang taruhan dengannya, tetapi kenapa teman kelompokku kena imbasnya juga, ya? Hahaha. Lupakan. Terima kasih, Ken! I'm full!

Published with Blogger-droid v2.0.10

Jumat, 08 November 2013

Like We Used To [Cerbung Part 4]

Aku comot martabak yang Papa beli untuk kami dalam rangka nonton bareng bersama keluarga besar. Walaupun mama dan adik-adikku tidak mengerti pertandingan bola, mereka tetap setia menemani aku dan Papa sampai peluit panjang berakhir.

Aku memang perempuan, tapi entahlah. Menurutku menonton pertandingan bola adalah hal terseru yang pernah ada. Papa yang mengenalkanku kepada tontonan seperti ini.

Papa selalu saja menginginkan anak laki-laki, untuk teman menonton bola katanya.

Pertandingan demi pertandingan yang papa tonton kini makin membuatku lebih penasaran lagi untuk menonton olah raga sejuta umat itu. Dan inilah aku, anak perempuan yang selalu ikut papanya untuk menonton sepak bola dan selalu mendukung seluruh tim yang papa dukung. Aneh memang.

Teriakan demi teriakan aku keluarkan dari mulutku, begitupun papa. Sudah hampir tiga puluh menit tim bola kesayangan papa tidak mencetak gol.

'Glory Glory Manchester United!!!' Teriaknya.

Aku yang sedari tadi memegang ponsel di tangan kiriku dan tangan kananku memegang martabak, ikut berteriak. Sepertinya pepatah benar; buah tak jatuh jauh dari pohonnya.

Satu yang jadi permasalahan kali ini adalah setiap aku menonton pertandingan MU, MU pasti akan kalah. Itu bukan hanya mitos. Itu benar-benar fakta. Sebaiknya aku harus cepat-cepat pergi ke kamar dan berhenti menonton pertandingan ini.

'Pergilah ke kamar, Nad! Papa tau MU tidak juga mencetak gol itu gara-gara kamu!!! Masuk kamar! Cepat!' Kata papa dengan nada mengejek.

Huh sebal.

Aku segera masuk ke dalam kamarku dan membaca novel. Tiba-tiba saja Ken mengirimku pesan teks.

'Tolong, Nad. Tolong jangan nonton pertandingan MU kali ini.' Isi sms dari Ken.

Kurang ajar.

Ya, Ken memang tau kalau aku ini mungkin bisa dibilang 'kucing hitam'nya Manchester United.

'GOOOOOOOOOOOL!!!!!!' Teriak papa dari ruang TV. Benar saja, saat aku masuk ke kamar, MU mencetak gol.

Ini adalah sebuah kebetulan. Ya, kebetulan.

'Tuh kan, Nad!!! Kamu ngga boleh nonton MU!! Udah tetaplah di kamarmu. Jangan kemana-mana!!!' Kubaca isi pesan teks dari Ken itu. Dasar bocah laknat.

Aku balas, 'Terserah kamu saja, Ken. Bagaimana kalau kita taruhan? Kalau MU membobol gawang lawan, aku traktir kamu kebab dan sebaliknya. Jika lawan membobol gawang MU, kamu yang traktir aku kebab. Bagaimana?"

"Deal." Ujarnya.

Kita berdua sepakat.

Aku keluar dari tempat persembunyianku dan menyelinap masuk ke luar keluarga. Nampaknya Papa benar-benar sedang menikmati permainan bola sepak di tv. Aku duduk di sebalahnya dan tiba-tiba...

"Goooooool!!!!" Teriak komentator bola di tv, tetapi tidak ada respon dari Papa. Benar saja, hanya sejenak aku menonton laga MU, pastilah team yang dielu-elukan Papaku itu pasti kebobolan. Oke, itu hanyalah sebuah kebetulan, Nad.

"Ada yang bakal nraktir aku kebab nih...." aku mengirim pesan teks ke Ken.

Ken membalas, "Duh, iya deh iya."

Haha! Sekarang kamu memiliki hutang kebab kepadaku Ken! Aku tunggu Kebab pemberian darimu. Aku tidak peduli, walaupun kamu adalah anak kos. Perjanjian tetaplah perjanjian dan kebab tetaplah kebab.

Rabu, 06 November 2013

Tawa

Membalikan tubuhku menghadap bangku paling belakang adalah kebiasaanku setiap ada waktu luang untuk mengobrol sebentar. Membicarakan hal-hal bodoh yang seharusnya tidak perlu dibicarakan. Kemudian ada sebuah celetukan khas yang benar-benar membuat tawaku lepas ke udara, begitupun tawamu. Kemudian tawa kita menyatu di udara. Tanpa ada yang tahu bahwa tawa kita mempunyai makna.

Rabu, 30 Oktober 2013

Like We Used To [Cerbung Part 3]

'Tunggu, Ken! Hari ini ada latihan seni budaya! Jangan pulang dulu.' ku kejar Ken yang sedang mencoba untuk kabur dari latihan seni budaya yang rutin kami lakukan hampir setiap hari.
'Tapi aku lagi males, Nad....' keluh Ken.
'Udah, have fun aja lah!' Aku mencoba membujuk Ken.
'Lagian aku kan nanti yang main keyboard dan untuk latihan rutin ini tidak ada keyboard, jadi lebih baik aku pulang saja.' Ken berusaha kabur lagi.
'Ngacil deh kamu, Ken!' Kutarik tas Ken dan menyeretnya ke dalam kelas.

Aku dan kelompokku sedang berdiskusi tentang lagu bebas yang akan kami nyanyikan nanti. A Thousand Years benar-benar lagu yang susah untuk dinyanyikan.

'Kita ganti Butiran Debu aja deh, gimana?' Usul Rue.

Kami mengiyakan.

Aku yang belum terlalu hafal lagu Butiran Debu merasa terintimidasi dengan teman-temanku yang sudah mengetahui liriknya di luar kepala.

Aku pindah dari posisi awalku dan beranjak menuju koridor kelas untuk menghafalkan lirik Butiran Debu. Aku juga sebenarnya mempunyai tujuan lain; aku hanya ingin memastikan apakah Si Jago Gitar sudah pulang atau belum.

Ku lihat ke arah kiri. Kelasnya berada di sebelah kiri kelasku. Kelas kami hanya dipisahkan oleh tangga. Ku lihat lagi lebih perlahan dan...

'Sedang mencari Si Jago Gitar, ya? Dia sudah pulang.' Tiba-tiba Ken ada di sebelahku.
'E... eh... kamu Ken. Sejak kapan kamu di sini? Kenapa kamu tidak bergabung dengan Fathan dan yang lainnya?' Aku berusaha mengalihkan pembicaraan.
'Ngeles aja bisanya. Haha. Si Jago Gitar sudah pulang. Percuma kalau kamu masih mencarinya.' Kata Ken.
'Ih apaan sih. Udah udah kamu lebih baik pergi aja deh. Shoo shooo!' Usirku.
'Beneran ya? Aku pergi? Pulang ya? Ayo sihhhh, nanti malam ada pertandingan MU dan aku mau tidur siang agar aku dapat menontonnya. Ya, ya? Please....' ronta Ken.

Ya, aku tau, Ken adalah penggemar salah satu klub bola yang besar itu dan akan sangat menyedihkan apabila Ia melewatkan satu saja pertandingannya.

'Eeem.... yaudah, tapi kamu harus minta izin dulu ke teman-teman ya lain.' Akhirnya hatiku luluh juha.
'Yeeee, thanks, Nad.' Kulihat kegembiraan terlukis di wajahnua.
'Iyeeee.' Balasku.

Selasa, 29 Oktober 2013

Like We Used To [Cerbung Part 2]

Kamis. Hari yang paling dibenci oleh anak-anak kelas. Bagaimana tidak, Fisika, Matematika, Seni Budaya dan Kimia bersatu menjadi kesatuan yang benar-benar membuat kami muak.

Tidak terkecuali, Seni budaya.

Setelah kemarin tugas mendaur ulang barang bekas, kini saatnya tugas mengaransemen lagu.

Aku tidak mempunyai bakat dalam seni. Tolong aku.

Ibu Wati, guru Seni Budaya memerintah Rue untuk membuat gulungan kertas yang berisi nama-nama anak kelas, kemudian Ibu Wati mengelompokannya untuk menjadi sebuah kelompok seni musik.

Kelompok demi kelompok telah Ibu Wati bagi, tapi namaku belum saja disebut olehnya.

"Kelompok empat beranggotakan; Fathan, Rue, Ken, Anti, Dwiki, Elin, dan Nadia."

Ah akhirnya namaku disebut juga.... but, wait...

Ken...
Ken...
Ken...

Lagi-lagi Ken.
"Oh, God... why? Kenapa kamu lagi kamu lagi, Ken?" Keluhku.
"Haha, entahlah. Aku bosan satu kelompok denganmu, Nad."
"Lalu kamu pikir aku tidak bosan? Huh." Ken benar-benar membuatku jengkel.

Aku bosan satu kelompok dengan Ken. Sepertinya hampir setiap pelajaran, aku selalu satu kelompok dengannya. Entah itu disengaja atau tidak. Selalu saja Ken. Aku bosan Ken. Sungguh.

"Sudah sudah, Ken dan Nadia bertengkarnya nanti lagi saja." Potong Fathan.

Aku dan Ken saling menatap hina.

"..... guys, berhenti saling menatap seperti itu. Mari kita bicarakan lagu apa yang akan kita aransemen." Kata Fathan.

"Hmm... bagaimana kalau A Thousand Years-nya Christina Perry?" Usulku.
"Boleh juga tuh!" Teman-temanku mengiyakan.
"Tapi... lagu itu terlalu galau ngga sih, Nad?" Tanya Fathan.
"Iya sih... tapi lagunya enak kok. Galaunya di lirik yang 'How to be brave? How can I love when I'm afraid to fall?' "
"Huh dasar. Jomblo sih, jadi galau terus." Celetuk Ken.
"Heh, kok kamu ngga terimaan aja? Shut the fck up!!" Lagi-lagi Ken membuatku jengkel.
"Ih biarin. Dasar jomblo tukang nunggu weeee." Ejek Ken.
Rasanya aku ingin memukul kepalanya yang besar itu dengan sepatuku.
"Heeeey, bisakah kalian agak 'kalem' sebentar? Jangan berantem terus. Aku pusing melihat kalian yang selalu ribut setiap hari." potong Fathan.
Akhirnya aku dan Ken diam sejenak. Kupandangi mata sipit Ken. Ingin aku mencolok dua mata kepunyaan orang yang paling menyebalkan di dunia dan menelan bulat-bulat kedua bola mata itu.
"Apa kamu liat liat?" Kata Ken dengan nada mengejek.
"Ih, siapa juga yang ngeliat kamu. GR ish." Balasku.
"Diam atau kalian aku keluarkan dari kelompok ini." Kata Fathan.
"Ampun, Than! Hehe." Balas kami berdua.
"Okay, lagu bebas udah fix A Thousand Years, ya. Lalu lagu nasional sama daerahnya apaan?" Tanya Fathan.
"Lagu nasionalnya bangun pemudi pemuda aja!" Usul Rue.
"Dan lagu daerahnya Yamko Rambe Yamko aja!" Anti memberi usul.
Kami mengiyakan.
"Fixed, ya. Nanti aku yang main gitar dan Ken yang main keyboard." Kata Fathan.
"Oke siaaaaap!" Jawab aku dan kelompokku serentak.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Like We Used To [Cerbung Part 1]

'Bodoh! Cepat tawarkan kursi kosongmu itu ke Fasa! Tunggu apa lagi!!'

Ya, itulah kata-kata yang aku keluarkan setiap pelajaran kimia berlangsung. Guru kimia kami memang agak 'berbeda'. Tempat duduk di kelas diatur sedemikian rupa agar satu bangku terdapat satu anak laki-laki dan perempuan. Demi keamanan, katanya.

'Tapi.. Nad..' kulihat gelegat Ken. Sepertinya dia salah tingkah.
'Sudah diam. Percaya sama aku. It works.'

Bagaimana Ken tidak salah tingkah, Fasa adalah anak perempuan di kelas yang Ken sukai. Lucu memang melihat anak laki-laki yang sedang 'mempunyai rasa'.

Kulihat wajah Ken. Agak sedikit kebingungan dengan kesempatan yang dimilikinya itu. Entahlah, tapi aku senang melihat Ken dengan Fasa. Aku membayangkan betapa lucunya jika Ken benar-benar akan bersama Fasa. Ken adalah tipikal orang yang tidak bisa diam, humoris, dan menjengkelkan, sedangkan Fasa adalah tipe anak perempuan yang kalem. Dunia memang sudah goyah.

***

'Terima kasih ya.' Ken menghampiriku.
'Anytime, dude.'

***
Setiap malam-mungkin hampir setiap malam- aku dan Ken selalu berbagi cerita. Aku bercertia tentang Si Jago Gitar dan Ken dengan Si Imut Fasa-nya.

N : 'Ken... aku galau...'
K : 'Galau kenapa?'
N : 'Ntahlah. Aku lelah menunggu Si Jago gitar. Hampir 8 bulan ini aku mengaguminya tapi... tak ada respon.'
K : 'Haha, move on lah.'
N : 'Ngga segampang itu, Bodoh.'
K : 'Eh, Nad.'
N : 'Apa?'
K : 'Kamu punya nomor Fasa?'
N : 'Ngga, kenapa?'
K : 'Yah... nggak apa-apa kok.'
N : 'Haha! Kamu mau modus ya?'
K : 'Ngga wee.'
N : 'Ngaku aja deh kalau sama aku sih. Selawwww'
K : 'Haha, iya deh.'
N : 'Yaudah besok aku bakal kasih kamu nomor Fasa.'
K : 'Serius? Thanks, Nad!'
N : 'Santaiii, tapi kita harus mengadakan timbal balik ya.'
K : 'Okaaay. Tenang aja hehe.'

***

K : 'Udah dapet belom, Nad?'
N : 'Udah nih. Cepet sms doi!'
K : 'Sms apa? Terus aku harus ngomong apa?'
N : 'Bodoh, tanyakan saja hal kecil, pekerjaan rumah, misalnya.'
K : 'Terus kalau ngga dibales, gimana?'
N : 'Ya.. itusih derita kamu.'
K : 'Huh.'
N : 'Haha, cepat! Sms dia!!!'
K : 'Iyee iyee udah kok.'
N : 'Nah gitu dong. Jangan kecing. Crushing on itu emang seru.'
K : 'Dasar jomblo.'
N : 'Take a mirror dude.'

***

Semakin hari aku dan Ken makin dekat saja. Aku menganggap Ken adalah 'Bank Rahasia'. Ya, hampir seluruh cerita 'rahasia'ku aku curahkan semuanya kepadanya. Dia memang anak laki-laki yang baik, tidak seperti anak lainnya. Dia berbeda. Dia mau medengarkanku sebisanya, dia mau membantuku untuk 'modus' ke Si Jago Gitar.

Entah ada apa, tapi aku baru saja merasakan rasanya mempunyai teman laki-laki yang sebaik dia. Padahal kami baru saling mengenal satu sama lain. SMA Garuda yang menyatukan aku, Ken, dan teman-teman di kelas X.9 ini. Rasanya aku benar-benar menemukan 'rumah' baru di sini.

Be nice, everyone. Aku tahu ini adalah tiga bulan pertamaku di sekolah ini, tapi entahlah, aku nyaman.

30

Published with Blogger-droid v2.0.10

Yes, you won't find what the pleasant is if you're looking for it. Karena rasa nyaman itu datang begitu saja dan... tidak terduga. I'm officially yours, DETROIT.

Senin, 28 Oktober 2013

Satu Tahun Lalu

Hai, You!

Tiba-tiba saja teringat kamu. Kubuka lagi isi pesan teks yang mungkin seharusnya sudah kadaluarsa, Iya, umur pesan teks itu kini genap satu tahun. Pesan teks yang saling kita kiram masih aku simpan rapih.

Lucunya, aku lihat-lihat lagi isi pesan teks kita. Aku meminta bantuanmu untuk mencari tugas agama dan kamu mengiyakan. Lucu memang, dimana kita bertolak belakang tapi entah apa yang membuatmu mencarikanku tugas itu.

'Husnuzan dan Suudzan?' Isi pesan itu.

Aku berani bertaruh bahwa kamu telah melupakannya. Lupa? Wajar. Itu manusiawi.

Minggu, 27 Oktober 2013

Tbh, I'm not alone anymore. Finally i find my new family. Let's against the world together, 30.

Rabu, 23 Oktober 2013

Jika pertemuan adalah awal perpisahan, maka aku akan berharap semoga kita tidak pernah dipertemukan.

Lebih baik aku mengeluarkan air mata daripada mengirimmu pesan yang berisi 'Aku rindu kamu.'

Selasa, 22 Oktober 2013

February, 2013

"We're smiling but we're close to tears, Even after all these years, We just now got the feeling that we're meeting for the first time."

Gimana kalau kita tukar posisi? Kamu jadi aku yang ngangenin kamu tiap hari dan Aku jadi kamu yang benar-benar sibuk dan ngga peduli?

Honestly, I'm still in love with you, Dear.

Andai saja aku masih dapat melihatmu. Walaupun dari balkon kelas. Andai saja.

Senin, 21 Oktober 2013

Six Degrees Of Separation

'First, you think the worst is a broken heart

What's gonna kill you is the second part

And the third, is when your world splits down the middle

And fourth, you're gonna think that you fixed yourself

Fifth, you see them out with someone else

And the sixth, i s when you admit that you may have fucked up a little.'

Million Problems

Well, tbh, I'm on underpressure. I'm on the top of sadness now. I feel I'm useless as trash. Yes, I'm a chicken. Fear, tears, pain, sadness, and those bad things are my friends now. I'm desperate. Seriously.

How can i survive in this cruel world with tons of pain?

Why is life too unfair, Dad?

Why people always make my tears are going down?
Why people always press me and make me tired?
Why I want to cut myself?

Why, Dad? Why?

Honestly, I have no friend in class. My classmates are so freaking suck. They can't appreciate me. They can't hear my opions. Are they deaf, Dad? If they aren't, why they always tossed my opinion in the trash?

Is it hard to share my opinions, Dad?
If there's limit in it, why does Pancasila exist?

Those aren't the worst part, yes, there are the worse part than the worst. How can? Haha. Think it.

I think.... the worst thing in life is...
1. Being alone
2. Being left
3. Being replaced
And the last is...
4. Being forgotten.

First, being alone. Yes. I'm alone, Dad. I have no friend. Some peolple who was always there for me had had a new friend.... and i'm alone. How stupid i am. I just can't get in to my new. They are too heterogeneous. I miss my old friend, Dad. Can i get them back? Though there are you, mom, and my sisters, why am i still alone, Dad?

Second, being left. Yessss. The sad part of it is... i' ve been left by Kevin. You know, he's my-best-friend ever. Although he's so freaking annoying, he understood me. He was always there for me. He is the one who i shared my problems with. He's the best after Ica. But he has gone. He should've go to Bekasi, because of his parents. Sad, to lose something that you love the most. I don't wanna lose the one that i love the most, but the fact; I get that pain. It hurts. Can you bring him back to me?

One question :
When you lose something you can't replace, what would you do?

Third, being replaced.
Yes, I've been replaced. See? My besties have had a new friend. How can they replaced me too easily when I trapped in the past?
I know, I'm just a little piece of their life, but... it hurts when you know you've been replaced by someone who means the most for you. Someone who's the best for you.

Let me wipe my tears.

Well, this is the worst part.

Being forgotten.

We always together.
We always did the stupid thing together.
We loved each other.
We shared our story.
We shared our happines together.
We always there if one of us really need each other.

Then... we lost it all.
Those memories always run in my mind. How can i forget the sweetest moments with you? How can I erase you from my mind?

Do you still remember our memories, Dear?

You are the one who punched me with your white phone on my head.
You are the one who I taught how to make a origami bird.
You are the one who called me in the middle night just to shared our story.
You are the one who I spent my day with.
You are the one who made me laugh.
You are the one who made a song for me.

Then.. where are you now, Vin?
I miss you. Too much miss. It's too much.

I bet, you forgot our memories. Yes, I've been forgotten.

It's so hard for me to forget you, Dear.

You never cross my mind, you stay on it.

Is there a chance for me to see you again?
Just one more chance, please.

At the end, i hate being like this. I feel like i'm on the top of the pain. Is it hard to do to accept every opinions? Why they treat me so bad when i try to be a nice person in front of them? I didn't do something wrong, right? I'm on underpressure for sure. It's like i wanna cut myself. I have no friend to share my fuckin problem.  To help me to solve it. I feel i'm the lonelinest gurl in this fucking world. They have new friends. Fyi, being left, being replaced is better than being forgotten. Being forgotten causes being alone and i hate being like this.

I'm enough. It's too much. If i could go away from this cruel world, i would.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Forever and Never

'Nothing lasts forever.' - Simple Plan

Iya, tidak ada yang abadi. Begitupun kehidupan. Kalau begitu, dapatkah aku menjadi 'Nothing'mu? Agar aku dapat menjadi 'Last Forever'mu.

'Kalau saja aku tidak mempunyai rasa gengsi, aku akan menelponmu dan mencurahkan seluruh masalahku padamu. Seperti dulu, bedanya, dulu kamu selalu ada.'

'Well I've tried to life without you, the tears fall from my eyes. I'm alone and i feel empty. God, I'm torn apart inside.'

Jumat, 18 Oktober 2013

Because being alone is better than feel so alone in the crowded room.

Oktober dan Serdadunya

Oktober, 2012

Kubaringkan tubuhku ke atas benda empuk ini. Rasanya aku sedang berada di surga dunia. Bah, capek sekali. Satu hari penuh tenagaku dikeluarkan, belum lagi ada tambahan kegiatan yang benar-benar membuat tenagaku semakin menipis.

'Keeeeen.' Kukirim satu pesan teks pada sahabat laki-lakiku. Rasanya aku baru saja merasakan titik puncak kenyamanan dengan lawan jenis. Baru saja aku merasakan ini.

Tak lama kemudian, muncul sebuah notifikasi dari ponselku. 'Jaaaav javvvv.'

'Don't call me like that, dude-_- Kennnn, aku beteee.' Balasku.

'Yaudah, dav dav. Hehe. Kenapa?'

'Aku capek. Bayangin deh, blah blah blah.' Aku ungkapkan segala sesuatu yang benar-benar mengganggu pikiranku. Entah itu pelajaran, teman, ekskul, dan semuanya. Aku ungkapkan semuanya kepada Ken.

'Yaudah, sabar aja ya jav.'

Hanya itu? Hanya itu balasannya? Menyebalkan.

Tapi entah mengapa aku merasa sangat senang mempunyai teman macam Ken. Setidaknya aku mempunyai teman yang benar-benar dapat mendengarkanku walaupun ocehanku terkadang sangat tidak jelas. Dia selalu ada di saat aku benar-benar membutuhkannya. Terima kasih, Tuhan. Terima kasih atas 'malaikat gagalmu' yang selalu ada untukku. Terima kasih, Ken.

Oktober, 2013

Rasanya aku ingin mati saja. Aku lelah dengan dunia. Sudah tau fana, masih saja dijalankan. Bodoh. Untuk apa aku hidup di dunia ini.

Dan besok.... serah terima jabatan ekskul yang aku geluti selama satu tahun ini. Apakah aku pantas? Apakah aku layak menerima jabatan itu? Apakah aku dapat bertanggung jawab atas semua kepercayaan itu? Aku bear-benar merasa tertekan.

Layak kah aku?

Penderitaan tidak sampai di situ. Besok aku harus menempuh tiga ulangan sekaligus; Fisika, Matematika, dan Biologi. Aku lelah. Sungguh.

Satu lagi...
Have you ever feel like a waste of space?
Aku pernah. Saat ini pula aku merasakannya. Persetan dengan semua itu.

Pernahkah kalian merasa benar-benar tidak dihargai?
Pernahkah kalian hanya dipandang sebelah mata?
Pernahkah disaat kamu ingin mengeluarkan pendapat, kamu malah diacuhkan?
Pernah? Apa rasanya? Sakit hati.

Aku tidak bisa marah. Memendam adalah jalan keluarnya.
Kupendam seluruh rasa kesal itu. Memerahkan wajahku, selanjutnya mataku. Aku benar-benar merasa... aku ini tidak mempunyai nilai guna. Kasarnya, sampah.

Jadi... aku hanya bisa menumpahkan mililiter air mata ini. Hanya karena masalah sepele. How stupid i am.

Seandainya seperti oktober tahun lalu. Ada kamu yang selalu mendengar seluruh keluh kesah.

Harusnya aku sadar; kamu sudah mempunyai hidup yang baru dan mungkin sudah melupakan seluruhnya tentang Oktober.

Aku benar-benar butuh kamu sekarang. Rasanya aku ingin menangis di depanmu. Rasanya aku ingin menumpahkan segalanya dihadapanmu. Rasanya.... aku tidak dapat merasakannya, semua itu karena; Kamu tidak ada di sini.

Aku ingin mengulang kembali Oktober tahun lalu, kalau saja bisa.

Rabu, 16 Oktober 2013

Ribuan Pengandaian - Part I

Seandainya kamu masih disini.
Seandainya aku dan kamu masih saling sharing tentang kejadian yang telah kita lalui satu hari penuh.
Seandainya aku dan kamu masih bisa saling bertukar pesan.
Seandainya aku dan kamu saling menunggu pesan teks.
Seandainya aku dan kamu merasa kesal karena pesan yang saling kita kirim selalu saja pending.
Seandainya bulan November tahun kemarin dapat diulang kembali.

It's not November, but Lovember.

Seandainya aku dan kamu masih bisa saling ejek. Seperti waktu itu.
Seandainya aku dan kamu masih bisa menjahili satu sama lain. Seperti waktu itu.
Seandainya aku dan kamu selalu saja berbuat ulah. Seperti waktu itu.
Seandainya aku dan kamu masih larut dalam suasana malam itu. Masih ingat? Hampir saja tengah malam dan kita masih saja 'ngobrol' lewat direct message.

'If i like you, what would you do?'

Masih ingat?

Selamat pagi, Desember.

Masih ingat kejadian malam minggu tanggal 8 Desember 2012?
Dimana kita benar-benar dibebani oleh ujian akhir semester. Disaat itu pula aku mengungkapkan sebuah kalimat yang benar-benar sulit untuk aku katakan:

'I do like you, Vin.'

Dan... ingatkah kamu akan permainan truth or dare kita? Ya! Untuk ketiga kalinya kamu mengakui sebuah fakta. Fakta (yang mungkin dulu) tentang perasaanmu.

Seandainya aku dan kamu masih 'chat' tanpa kenal waktu.
Seandainya aku dan kamu masih saling berbagi canda dan tawa setiap saat.
Seandainya aku dapat menelponmu lagi seperti malam tahun baru kemarin, walaupun hanya beberapa detik. Entah apa, tapi aku benar-benar menyukai suaramu saat itu.

We were just friends, but we acted like lovers.

Itulah alasan kenapa aku sangat mencintai Desember. Seandainya kamu masih ingat.

Januari.

Seandainya aku tahu bahwa tempat duduk di kelas benar-benar dirancang sedemikian rupa untuk kita.
Seandainya aku tidak mempunyai rasa canggung pada saat itu.
Seandainya.... kejadian 14 Januari itu dapat terulang kembali.
Seandainya.... jam pelajaran geografi itu masih kau ingat.

Seandainya.

Selasa, 15 Oktober 2013

Belum Ada Judul

Selamat malam!

Oktober, ya, oktober. Entah ada apa di bulan ini, tapi aku merasa agak... ya... sedikit kesepian dan kehilangan.

Baru saja pulang dari acara tahunan sekolah. Ya, Tamu Tegak Calon Tegak (Baca: TTCT). Entah apa yang membuatku begitu teringat akan kamu, Vin.

Harusnya ada kamu di sini. Harusnya. Kan kamu dulu bertekad ingin memiliki dua buah bantara yang akan menempel di pundakmu. Dengan gagahnya.

Entah apakah gunung yang menjadi pasak bumi itu telah mengingatkanku kembali padamu, tapi yang pasti; aku benar-benar membutuhkan kehadiranmu saat ini juga.

Aku masih ingat betapa belangnya kulitmu itu. Dengan kening yang belang dikarenakan baret, dan ya, kulit putih pucatmu menghitam karena terbakar panasnya sinar matahari satu tahun yang lalu.

Linggamekar kini berbeda. Masih sama seperti dulu; rumputnya, kelokannya. Tapi sayang, pos lumpur kini telah ditutupi oleh tanaman padi

Satu lagi yang berbeda; Tidak ada kamu kali ini.

Rasanya seperti.... aku sedang mengulang kembali masa-masa oktober tahun lalu, bedanya kali ini aku menjadi panitia, bukan peserta.

Kudengar sabtu kemarin kamu bertemu teman lama, ya? Enak ya, melepas rindu bersama kawan lama. Bersenang-senang. Menghabiskan waktu bersama. Sadarkah kamu? Ada sedikit rasa sesal disaat aku tahu bahwa kamu menggagalkan rencanamu untuk datang ke sini.

Seandainya kamu tau seberapa senangnya aku disaat aku mengetahui kamu akan kembali ke sini hanya untuk bertemu teman lama. Ada sedikit harapan yang berjalan dipikiranku; Apakah aku dapat menemuimu? Apakah aku dapat melihat wajahmu? Karena sekecil apapun darimu, benar-benar akan merubah segalanya.

Mendengar kabar seperti itu saja aku sudah senang, apalagi jika aku dapat bertatap muka. Mimpi.

Bodohnya aku, aku hanya bisa memendam seluruh gengsi yang menyelimuti pikiran. Bodoh. Kamu terlanjur kembali ke tempat dimana seharusnya kamu akan habiskan untuk beberapa masamu.

Selamat jalan, Vin.
Jaga dirimu baik-baik.
Aku rindu kamu.
Jangan lupakan Cirebon, yaaa.

Tesstt

Hai tessst

Mengulang Kembali

Senin, 19 Agustus 2013

BUAT FAWWAZ


SIFAT – SIFAT FISIKA PROTOPLASMA
Peristiwa fisika yantg sering terjadi pada sel antara lain adalah :
1)     Imbibisi, Imbibisi adalah penyerapan atau pengikatan molekul air ke dalam benda
2)     Difusi, Difusi adalah perpindahan partikel zat padat atau gas dari hiper ke hipo.
Difusi ada dua bagian yaitu :
-        Difusi aktif
Difusi aktif merupakan perpindahan pertikel zat padat atau gas dari larutan encer (hipo) ke larutan pekat (hiper) dengan bantuan energi. Difusi aktif hanya dapat berlangsung pada mahluk hidup.
-        Difusi pasif
Difusi pasif merupakan perpindahan partikel zat padat atau gas dari larutan hiper ke hipo tanpa bantuan energi. Difusi pasif dapat berlangsung pada benda mati maupun mahluk hidup.
Sebetulnya masuknya zat padat dari hipo ke hiper melanggar proses fisis.
Seperti diketahui bahwa proses difusi adalah dari hiper ke hipo oleh karena itu difusi pada akar merupakan difusi aktif yang memerlukan energi. Difusi ini berhenti setelah terjadi keseimbangan.
     3)     Osmose
Osmose adalah perpindahan zat cair dari hipo ( larutan pekat ) ke hiper ( larutan yang lebih pekat ) melalui selaput semi permiabel. Peristiwa osmose ini berhenti setelah terjadi kesimbangan.
    4)    Filtrasi
Filtrasi adalah perpindahan zat padat atau cair karena pengaruh tekanan.
Misalnya : – pada ginjal ( pada badan malpighi)
- juga perpindahan zat dari pembuluh darah arterial ke sel.
Sifat fisika protoplasma yang lain :
§  Molekul yang besar cenderung mengendap.
§  Berifat sol yaitu koloid encer, dan bersifat gel yaitu koloid yang kekurangan air.
§  Selaput plasma tersusun atas lipoprotein ( lipid + protein)
§  Selaput plasma berguna untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran zat, sebab selaput plasma bersifat semi permiabel.
§  Ion yang bermuatan sama saling tolak-menolak dan yang bermuatan lain saling tarik – menarik.
§  Bersifat larutan
Berdasarkan ukuran zat yang terlarut  maka sistem larutan dapat dibedakan atas :
1.      Larutan, adalah zat yang terlarut berukuran lebih kecil dari 1/100 mikron
2.      Suspensi, adalah zat terlarut berukuran lebih besar dari 1/10 mikron
3.      Koloid, adalah zat terlarut berukuran lebih besar dari 1/1000 s.d 1/10 mikron.
Koloid dalam protoplasma bergerak secara acak disebut gerak Brown dan gerak ini dipengaruhi suhu.
SIFAT – SIFAT KIMIA PROTOPLASMA
Protoplasma terdiri dari zat anorganik dan zat organik.
1.      zat anorganik
  • ·        zat anorganik terdiri dari garam – garam elektrolit
  • ·        elektrolit adalah suatu zat yang di dalam suatu larutan mengalami ionisasi sehingga memungkinkan larutan itu menghantarkan arus listrik.
  • ·        pH protoplasma adalah sekitar netral, berkisar 6,8 – 7,2
  • ·        cairan pada protoplasma termasuk larutan koloid.


Zat padat dalam protoplasma tidak akan mengendap, disebabkan :
-        gerak ondonom / otonom yaitu gerak plasma sel
-        gerak Brown yaitu gerak partikel zat padat
Kepekatan koloid tergantung kadar airnya sol atau gel. Siklosis adalah gerak protoplasma dalam sel.
2.      Zat Organik
  • ·        merupakan suatu sistem yang kompleks, terdiri dari bagian – bagian yang heterogen.
  • ·        Terdiri dari unsur – unsur C, H, O, N, S, P, K, Ca, Na, Mg, F2, I, Cl dan unsur yang lain membentuk.
1.      Karbohidrat (CnH2O)n
Misalnya :  C3H6O3 = triosa
C5H19O5 = pentosa
C6H12O6 = heksosa
Terbagi menjadi :
1.      Monoksida
Monosakarida hanya terdiri atas satu gugusan gula, misalnya :
§  Glukosa
§  Fruktosa
§  Galaktosa
1.      Disakarida
Disakarida tersusun atas 2 gugusan gula.
Contoh :
§  Sukrosa
§  Maltosa
§  Laktosa
1.      polisakarida
polisakarida tersusun atas banyak gususan gula.
Misalna :
§  glikogen
§  amilum
§  selulosa
Adanya amilum dalam suatu makanan dapat diuji dengan lugol.
Reaksi positif menunjukkan warna biru, ungu.
Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi.
1.      Lipida / lemak
Lipida / lemak tersusun atas C, H, O
§  Lipida bila terhidrolisa akan terurai menjadi asam lemak gliserol.
§  Pengujian lipida dapat dilakukan dengan kertas saring atau dengan
sudan III.
Fungsinya : – sebagai sumber energi cadangan
- pembentuk membran sel.
3. Protein ( putih telur )
§  Merupakan ikatan – ikatan asam amino
§  Tersusun atas unsur C, H, O, N dan kadang – kadang S, P
Fungsinya : – sebagai pembentuk bagian sel
- sebagai pembentuk organela sel
- sebagai hormon dan zat antibody
Menguji adanya protein sebagai berikut :
Dengan menggunakan Reagen Millon
Protein + Reagen Millon – terjadi gumpalan putih
Dan gumpalan putih dipanasi – menjadi warna merah.
1.      Asam Nukleat ( asam Inti )
Terdiri dari :
§  RNA ( Ribo Nucleic Acid ) = ARN ( Asam Ribo Nukleat)
berperan dalam proses sintesis protein.
§  DNA ( Deoksiribo nucleic Acid ) = ADN ( Asam Deoksiribo Nukleat ).
berfungsi : – untuk membawa sifat
- sifat menurun atau berperan dalam hubungananya
dengan pengendalian faktor
-Faktor keturunan
Untuk mencetak ARN jadi berfungsi untuk sintesis proses .
Sifat – Sifat Kimia Protoplasma Yang Lain
a)      Pada protoplasma selalu terjadi ionisasi sehingga selalu terjadi perubahan H.
b)      Untuk mempertahankan stabilitas h dalam protoplasma terdapat larutan buffer ( penahan).
c)      Terpengaruh oleh biokatalisator ( enzim).
Sifat Sel :
§  Sel haploid (n) mempunyai sifat kromosom yang satu sama lain berbeda
§  Sel diploid (2n) mempunyai sepasang kromosom pembawa sifat sama
§  Sel tripoid mempunyai tiga kromosom pembawa sifat sama. Sel triploid terdapat pada sel endosperm dalam lembaga. Sel triploid tak dapat bermiosis tapi bermitosis.
Sel poliploid terdapat pada sel hasil mutasi, sehingga tidak bias bermiosis, akibatnya tidak bisa membuat gamet, akhirnya tidak bisa menurunkan keturunan ( mandul ).












Protoplasma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Protoplasma adalah bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi oleh membran plasma. Ini adalah istilah umum Sitoplasma [1]. Protoplasma terdiri dari campuran molekul kecil seperti ion, asam amino, monosakarida dan air, dan makromolekul seperti asam nukleat, protein, lipid dan polisakarida. [2] Pada eukariota protoplasma yang mengelilingi inti sel dikenal sebagai sitoplasma dan bahwa di dalam inti sebagai nucleoplasm tersebut. Dalam prokariota bahan di dalam membran plasma adalah sitoplasma bakteri, sementara di bakteri gram negatif wilayah di luar membran plasma tetapi di dalam membran luar periplasm tersebut.

Sejarah dari istilah[sunting]

'Protoplasma' berasal dari protos Yunani untuk pertama, dan plasma untuk hal terbentuk. Ini pertama kali digunakan pada tahun 1846 oleh Hugo von Mohl untuk menggambarkan "tangguh, berlendir, granular, semi-fluida" substansi dalam sel tanaman, untuk membedakan ini dari dinding sel, inti sel dan sel getah dalam vakuola [3]. Thomas Huxley kemudian disebut sebagai "dasar fisik dari kehidupan" dan menganggap bahwa properti kehidupan dihasilkan dari distribusi molekul dalam zat ini. Komposisi, bagaimanapun, adalah misterius dan ada banyak kontroversi atas apa macam substansi itu [4]. Upaya untuk menyelidiki asal usul kehidupan melalui penciptaan sintetik "protoplasma" di laboratorium tidak berhasil, namun. [5]

Kandungan Protoplasma[sunting]

Ada 2 kandungan utama dari protoplasma yaitu kandungan organik dan anorganik[6]
·         Pada sel hewan dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar
·         75-85% air,
·         10-20% protein
·         2-3% lipida
·         1% karbohidrat
·         dan 1% zat-zat anorganik lainnya[7]
Jadi air terlihat merupakan komponen utama
Dan bila semua senyawa senyawa organik itu diurai menjadi unsur unsurnya maka terlihat Carbon ,Hidrogen , Oksigen dan Nitrogen ( CHON) merupakan empat unsur utama yang ada di dalam protoplasma / Unsur Makro. Agar jelas prosentasenya ini kami sajikan sampai berapa prosentasinya , Sachs pernah melakukan experimen dengan cara Analisa abu , dengan membakar Organ daun hingga menjadi abu dengan menghilangkan unsur air yang mendominasi, Dan kemudian Abu itu dianalisis.

Air[sunting]

Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk, Dua bentuk itu yaitu bentuk bebas dan bentuk terikat. Air dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total air di dalam sel. Umumnya air berperan sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi sistem koloid. Air dalam bentuk terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel Kandungan air pada berbagai jenis sel bervariasi di antara tipe sel yang berbeda. Kandungan air (persen dari berat basah total) pada hati tikus 6—72%, otot rangka tikus 76% , telur bintang laut 77%, E. coli 73%, dan biji jagung 13% tentu berbeda beda karena lingkungan dan perannya Air merupakan medium tempat berlangsungnya transpor nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia Di dalam sel hidup, kebanyakan senyawa biokimia dan sebahagian besar dari reaksi-reaksinya berlangsung dalam lingkungan cair. Air berperan aktif dalam banyak reaksi biokimia dan merupakan penentu penting dari sifat-sifat makromolekul seperti protein
Karena stryktur Air mempunyai produk ionisasinya seperti ion O+ dan H maka sangat mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam nukleat, dan lipida.
Hal yang sering muncul sebagai contoh, aktivitas katalitik enzim sangat tergantung pada konsentrasi ion H+ dan OH- Karena itulah , semua aspek dari struktur dan fungsi sel harus beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia air. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa air merupakan komponen sel yang dominan dan berfungsi untuk : Pelarut berbagai zat organik dan anorganik, misalnya berbagai jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta berbagai jenis vitamin.
·        Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul besar seperti protein, lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air merupakan medium dispersi dari sistem koloid protoplasma.
·        Air merupakan media transpor berbagai zat yang terlarut atau yang tersuspensi untuk berdifusi atau bergerak dari suatu bagian sel ke bagian sel yang lain.
·        Air merupakan media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang berlangsung di dalam sel.
·        Air digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang drastis atau mendadak di dalam sel.
·        air sebagai bahan baku untuk reaksi hidrolisis dan sintesis karbohidat . misal dalam fotosintesis
Air mempunyai titik lebur, titik didih dan panas penguapan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hampir semua cairan. Kenyataan ini menunjukkan adanya gaya tarik yang kuat di antara molekul-molekul air yang berdekatan yang memberikan air gaya kohesi internal yang tinggi. Sebagai contoh, panas penguapan merupakan ukuran langsung dari jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengalahkan gaya tarik menarik di antara molekul air yang berdekatan, sehingga molekul tersebut dapat saling berpisah dan masuk ke dalam fase gas.
Sisi oksigen yang berhadapan dengan dua hidrogen relatif kaya akan elektron, sedangkan pada sisi lainnya, inti hidrogen yang relatif tidak ditutupi membentuk daerah dengan muatan positif sehingga dikatakan bahwa molekul air bersifat dipolar atau dwikutub [8] karena pemisahan muatan tersebut.
maka dua molekul air dapat tertarik satu dengan yang lainnya oleh gaya elek-trostatik di antara muatan negatif sebagian pada atom oksigen dari suatu molekul air dan muatan positif sebagian pada atom hidrogen dari molekul air yang lain. Jenis interaksi elektrostatik ini disebut ikatan hidrogen.
katan hidrogen segera terbentuk antara atom yang bersifat elektronegatif, biasanya atom oksigen atau nitrogen, dan suatu atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom elektronegatif lainnya pada molekul yang sama atau molekul lain. Atom hidrogen yang berikatan dengan atom elektronegatif kuat seperti oksigen cenderung mempunyai muatan positif kuat sebagian. Akan tetapi, atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom karbon yang tidak bersifat elektronegatif tidak berpartisipasi dalam pembentukan ikatan hidrogen.[6]

Garam mineral[sunting]

Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi Di dalam sel, garam-garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam cairan sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti protein dan lipida. Secara umum, garam-garam mineral memiliki dua fungsi yaitu :
·        Fungsi osmosis, dalam arti bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut berpengaruh terhadap pelaluan air melintasi membran sel
·        Fungsi yang lebih spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap struktur dan fungsi dari partikel-partikel seluler dan makromolekul. [6]
Berbagai jenis garam-garam mineral sangat penting untuk kelangsungan aktivitas metabolisme sel, misal-nya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+, berperan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa cairan sel. Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sebagai akibat masuknya air ke dalam sel.
Beberapa ion-ion anorganik berperan sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim, misalnya ion magnesium , ferrum Fosfat anorganik digunakan dalam sintesis ATP yang mengsuplai energi kimia untuk proses kehidupan dari sel melalui proses fosforilasi oksidatif. Ion-ion kalsium dijumpai dalam sirkulasi darah dan di dalam sel. Di dalam tulang, ion-ion kalsium berkombinasi dengan ion-ion fosfat dan karbonat membentuk kristalin. Fosfat dijumpai di dalam darah dan di dalam cairan jaringan sebagai ion-ion bebas, tetapi fosfat di dalam tubuh banyak terikat dalam bentuk fosfolipida, nukleotida, fosfoprotein, dan gula-gula terfosforilasi [9]
Di dalam sel juga terkandung berbagai jenis gas yang berasal dari lingkungan atau dihasilkan oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan gas nitrogen (N2). Di dalam sel, oksigen berperan untuk mengoksidasi bahan-bahan makanan. Karbon dioksida selain berasal dari lingkungan luar, juga dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sebagai hasil sampingan. CO2 dapat bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang selanjutnya mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat dengan reaksi sebagai berikut :
·        C6H12O6 + 6 CO2 --------> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
·        CO2 + H2O -------> H2CO3
·        H2CO3 ---------> H+ + HCO3- [6]
Umumnya karbon dioksida di dalam sel berada dalam bentuk bikarbonat atau karbonat

Protein[sunting]

Protein adalah makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling berikatan dengan ikatan kovalen di antara gugus a-karboksil asam amino dengan gugus a-amino dari asam amino yang lain. Ikatan di antara asam amino disebut ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida disebut polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sejumlah rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan hingga jutaan residu asam amino.[6]

Klasifikasi[sunting]

Hingga saat ini belum ada klasifikasi protein yang secara umum memuaskan. Klasifikasi protein yang menonjol didasarkan pada antara lain[6]:
·        Kelarutan
·        Bentuk keseluruhan
·        Peranan biologis
·        Peranan Gravitasi
Pembagian protein juga dapat dilakukan berdasarkan fungsi dan strukturnya. Berdasarkan fungsinya, protein diklasifikasikan menjadi
·        Protein enzim, berperan dalam mempercepat reaksi-reaksi biokimia,
·        Protein sruktural, membentuk struktur-struktur biologis,
·        Protein transpor, berperan sebagai pengangkut subtansi-subtansi penting,
·        Protein pertahanan, melindungi tubuh dari invasi benda-benda asing.
Berdasarkan strukturnya, protein diklasifikasikan menjadi:
·        Protein globular, memiliki pelipatan-pelipatan yang kompleks, struktur tertier dengan bentuk yang tidak teratur.
·        Protein serabut ( Protein fibrosa ) memanjang, lipatan sederhana,umum dijumpai pada protein struktural.
Dalam uraian berikut ini hanya dibahas klasifikasi berdasarkan bentuk dan peranan biologisnya.
Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi :
·        Protein globular Rantai polipeptida mengandung banyak lipatan dan berbelit. Rasio aksial kurang dari 10, misalnya insulin, albumin, globulin plasma, dan kebanyakan enzim.
·        Protein fibrosa Rantai polipeptida atau kelompok rantai yang membelit dalam bentuk spiral atau heliks, dan dihubungkan oleh ikatan disulfida dan hidrogen.
·        Rasio aksial lebih besar dari 10, misalnya keratin dan miosin[6].

Karbohidrat[sunting]

Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O. Perbandingan antara molekul H dan O adalah 2:1. Jadi memiliki rasio yang sama dengan molekul air (H2O), misalnya:
·        Ribosa = C6H10O5
·        Glukosa = C6H12O6
·        Sukrosa = C12H24O11[6]
Rumusa empiris dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n.
Dengan dasar perbandingan tersebut, orang pada mulanya berkesimpulan bahwa dalam karbohidrat terdapat air, sehingga digunakan kata karbohidrat yang berasal dari kata karbon dan hidrat atau air.
Karbohidrat sering disebut sakarida. Ada beberapa senyawa yang memiliki rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat, misalnya C2H4O2 (asam asetat), CH2O (formaldehida). Dengan demikian, senyawa yang termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang penting adalah rumus strukturnya. Dari rumus struktur, akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat. Gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus molekul yang ada pada karbohidrat, maka karbohidrat dapat didefenisikan secara kimia sebagai plohidroksialdehid atau polihidroksiketon serta yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana dengan berat molekul ren-dah hingga berat molekul besar.[6] Berbagai senyawa terse-but dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu
·        monosakarida
·        disakarida/ oligosakarida
·        polisakarida.

Monosakarida[sunting]

Monosakarida sering disebut gula sederhana (simple sugars) adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja. Monosakarida dapat dikelompokkan berdasarkan kandungan atom karbonnya, yaitu triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa atau heptosa. Misalnya :
·        Triosa = (C3H6O3)
·        Tetrosa = (C4H8O4)
·        Pentosa = (C5H10O5)
·        Heksosa = (C6H12O6)[6]

Disakarida[sunting]

Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabungkan kedua unit monosakarida disebut ikatan glikosida, dan dibentuk jika gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon pada gula yang kedua. Disakarida menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau berbeda bila mengalami hidrolisis, misalnya:
·        Maltosa -------> Glukosa + Glukosa
·        Laktosa -------> Glukosa + Galaktosa
·        Sukrosa -------> Glukosa + Fruktosa [6]
Oligosakarida menghasilkan 3-6 molekul monosakarida bila mengalami hidrolisis, misalnya :
·        Maltotriosa -------> 3 residu Glukosa
·        Rafinosa ---------> Galaktosa+ galaktosa + Fruktosa
·        Stakiosa ---------> Galaktosa + Glukosa + Fruktosa[6]









Membran Sel atau membran plasma
Membran sel atau membran plasma adalah batas kehidupan, batas yang memisahkan sel hidup dari sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang luar biasa ini tebalnya kira-kira hanya 8nm (dibutuhkan lebih dari 8000 membran plasma untuk menyamai tebal kertas halaman ini) membrane plasma mengontrol lalulintas ke dalam dan keluar sel yang dikelilinginya. Seperti semua membran biologis, membran plasma memiliki permeabilitas selektif; yakni, membran ini memungkinkan beberapa substansi dapat melintasinya dengan lebih mudah daripada substansi yang lainnya. Salah satu episode paling awal dalam evolusi kehidupan mungkin berpa pembentukan membran yang membatasi suatu larutan yang mempunyai komposisi yang berbeda dari larutan sekelilingnya, tetapi masih bisa melakukan penyerapan nutrient dan pembuangan produk limbahnya kemampuan sel untuk membedakan pertukaran kimiawainya ini dengan lingkungannya merupakan hal yang mendasar bagi kehidupan, dan membran plasma inilah yang membuat keselektifan ini bisa terjadi.

Fungsi Membran Sel
Membran sel berfungsi sebagai barier semipermeabel yang memungkinkan molekul yang berukuran kecil dapat keluar masuk ke dalam sel. Hasil pengamatan mikroskop elektron terhadap membran sel menunjukkan bahwa membran sel merupakan lipid bilayer. (disebut sebagai fluid-mosaic model). Molekul penyusun utama adalah fosfolipid, yang terdiri dari bagian kepala yang polar (hidrofilik) dan dua ekor nonpolar (hidrofobik). Fosfolipid ini tersusun atas bagian nonpolar membentuk daerah hidrofobik yang diapit oleh daerah kepela yang pada bagian dalam dan luar membran.
B.     KOMPISISI KIMIA MEMBRAN SEL
Semua membran disusun dari lemak dan protein di mana setiap komponen diikat oleh ikatan nonkovalen. Selainlemak dan proteinmembran sel juga mengandung karbohidrat. Rasio antara lemak dan protein bervariasi bergantung tipe membran seluler misalanya antara membran pasma dan retikulum endoplasma atau pun tipe organismemisalnya antara prokariot dan eukariot. Sebagai membran mitokondria memiliki rasio protein/lemak yang tinggi dibandingkan membran plasma pada sel darah merah
Lipid

Lipid pada membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat). Fosfolipid merupakan lipidyang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar membran. Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh struktur molekulernya. Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah hidrofilik maupun daerah hidrofobik. Sebagian besar membran mengandung fosfat, Molekul fosfatini bersifat hidrofilik (dapat mengikat air) sedangkan molekul lemak bersifat hidrofobik (tidak dapat mengikat air)
Komponen lemak lain adalah kolesterol di mana pada hewan tertentu dapan mencapai 50% dari molekul lemak yang terdapat pada membran plasma. Kolesterol tidak terdapat pada sebagai besar membran plasma tubuhan dan bakteri.
Lipid yang terdapat pada selaput dapat diekstrak dengan kloroform, eter dan benzene. Dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dan kromatografi gas, dapat diketahui komposisi lipid pada selaput sel. Lipid yang selalu dijumpai adalah fosfolipid, sfingolipid, glikolipid dan sterol. Kolesterol merupakan lipida terbanyak yang menyusun selaput sel.  
Karbohidrat
Peran karbohidrat membran dalam pengenalan sel dengan sel kemampuan sel untuk membedakan tipe-tipe sel yang bertetangga, bersifat krusial bagi fungsi organisme. Misalnya, penting untuk memilah-milah sel menjadi berbagai jaringan dan organ dalam embrio hewan. Pengenalan sel dengan sel juga menjadi dasar penolakan sel asing (penolakan organ cangkokan atau transplantasi) oleh sistem kekebalan. Karbohidrat pada membran biasanya  merupakan rantai pendek bercabang yang tersusun kurang dari 15 unit gula sebagjan diantaranya berikatan kovalen dengan lipid, membentuk molekul yang disebut glikolipid (glycolipid ). Akan tetapi sebagian besar karbohidrat berikatan kovalen dengan protein, membentuk glikoprotein.
Protein
Protein membran tersusun atas glikoprotein atau protein yang bersenyawa dengan karbohidrat. Bergantung pada tipe sel dan organel tertentu dalam sel, membran memiliki 12 sampai lebih dari 50 macam protein berbeda. Protein ini tidak disusun secara acak tetapi setiap lokasi dan orientasinya disusun pada posisi relatif tertentu pada lipid bilayer. Protein pada membran tidak simetris yakni bagian luar membran dan bagian dalam membran tersusun berbeda. Posisi seperti ini memungkinkan membran sebelah luar beriteraksi dengan dengan ligan sektraseluer seperti hormon dan faktor pertumbuhan sedangkan bagian dalam dapat berinteraksi dengan molekul sitoplasma seperti protein G atau protein kinase. Terdapat dua lapisan utama protein membrane.
Protein integral
Protein integral adalah protein yang berpenetrasi kedalam lipid bilayer. Protein ini dapat menembus membran sehingga memiliki domain pada sisi ekstra seluler dan sitoplasmik dari membran. Protein integral umumnya merupakan protein transmembran, dengan daerah hidrofobik yang seluruhnya membentang sepanjang interior hidrofobik membrane tersebut. Daerah hidrofobik protein integral terdiri atas satu atau lebih rentangan asam amino nonpolar, yang biasanya bergulung menjadi helix a. pada ujung hidrofilik molekul ini dipaparkan kelarutan aqueous pada kedua sisi membrane.
Protein perifer
Protein periferal sama sekali tidak tertanam dalam bilayer lipid. Seluruhnya berlokasi dibagian luar dari lipid bilayer, baik itu di permukaan sebelah ekstraseluler maupun sitoplasmik dan berhubungan dengan membran malalui ikatan non kovalen. Protein ini merupakan angota yang terikat secara longgar pada permukaan membran, sering juga pada bagian protein integral yang dibiarkan terpapar. Protein pada membran menentukan sebagian besar fungsi spesifik membran.
Lipid anchor protein
Terdapat disebelah luar lipid bilayer tetapi berikatan secara kovalen dengan molekul lemak yang terdapat pada lipid bilayer.
Protein membran plasma memiliki fungsi yang sangat luas antara lain sebagai protein pembawa (carrier) senyawa melalui membran sel, penerima isyarat (signal) hormaonal dan meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau sel lainnya. Protein selaput plasma juga berfungsi sebagai pengikat komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler. Protein-protein permukaan luar memberikan cirri individual sel dan macam protein dapat berubah sesuia dengan diferensiasi sel. Protein-protein pada membran sel banyak juga yang berfungsi sebagai enzim terutama yang terdapat pada selaput mitokondria, retikulum endoplasma dan kloroplas. Sebagai contoh, senyawa-senyawa fosfolipid membran plasma disintesis oleh enzim-enzim yang terdapat pada membran retikulum endoplasma.
Protein membran sel memiliki kemampuan bergerak, sehingga dapat berpidah tempat. Perpindahan berlangsung ke arah lateral dengan jalan difusi. Namun tidak semu protein mampu berpindah tempat. Beberapa jenis protein integral tertahan dalam selaput oleh anyaman molekul-molekul protein yang berada tepat di bawah permukaan dalam selaput plasma. Anyaman ini berhubungan dengan sitoskelet atau rangka sel.
Struktur fisiko-kima protein selaput sel kurang diketahui, mengingat bahwa bentuknya sangat bervariasi. Berdasarkan kajian mikroskopis dan teknik freeze fracture diketahui bahwa protein dalam selaput sel berbentuk globular.